Pertumbuhan sektor properti di Indonesia mulai menunjukan tren positif. Hal ini terjadi seiring dengan mulai pulihnya sektor ekonomi dan aktivitas masyarakat yang berangsur normal pasca pandemi covid-19, juga ditunjang dengan support pemerintah melalui adanya beberapa kebijakan seperti DP 0% pada kredit pembiayaan properti serta kebijakan untuk melanjutkan relaksasi pada rasio Loan To Value / Financing To Value (LTV/FTV) kredit atau pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100% yang berarti konsumen bisa mengajukan pinjaman kredit penuh sebesar nilai properti yang akan dibeli. Bank Indonesia juga mengindikasikan bahwa harga properti residensial meningkat pada kuartal III-2022.
“Pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal III 2022 naik 1,94%, lebih tinggi dibanding pada kuartal sebelumnya yang mencatatkan 1,66%” ujar Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya. Kenaikan ini ditopang dari penjualan properti yang tumbuh sebesar 13,58%. Dengan penjualan tertinggi dari tipe rumah kecil yang mencatatkan 30,77%, angka ini tercatat lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya 14,44%.
Sejalan dengan perkembangan tersebut PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) juga terus melanjutkan tren kinerja positif operasional pada kuartal III 2022 yang mencatatkan peningkatan pendapatan 37,93% atau sebesar Rp.18,091 miliar, dibanding pada tahun sebelumnya sebesar Rp.13,116 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut diiringi oleh kenaikan laba bruto pada kuartal III 2022 sebesar Rp.5,59 miliar. Sehingga SATU berhasil mencatatkan penurunan kerugian usaha sebesar 62,2% dari Rp.9,25 miliar di tahun 2021 menjadi Rp.3,49 miliar pada tahun 2022.
Pencapaian ini disokong oleh penjualan unit bisnis Amaya Home Resort yang naik dan membukukan peningkatan pendapatan 50,45% dari Rp. 6,60 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp. 9,93 miliar pada kuartal III 2022. Kemudian dari unit bisnis hotel, SATU meraih pendapatan sebanyak Rp.6,92 miliar pada tahun 2022 untuk Allstay Hotel Semarang yang lebih tinggi 49,78% dari tahun sebelumnya yaitu Rp.4,62 miliar. Allstay Ecotel Yogyakarta juga mengalami kenaikan pesat sebesar 107,80% dari Rp.1,41 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp.2,93 miliar pada tahun 2022. Sedangkan NOP Allstay Hotel semarang tercatat naik sebesar 8,37% dari tahun lalu dan Allstay Ecotel Yogyakarta berhasil naik sebesar 23,32%.
Direktur Utama SATU, Momog Irnawan mengatakan sektor properti akan terus tumbuh di tengah gejolak perekonomian global pada 2023 nanti.
“Isu resesi kedepan bukan jadi ancaman untuk sektor properti ya, pasalnya market di pasar properti ini beragam. Ada end user dan market investor. Jadi pertumbuhan properti bisa didorong oleh keduanya karena properti sampai sekarang masih menjadi aset instrumen yang terbaik” ujarnya.
Melalui strategi pengembangan yang inovatif dan terukur, SATU optimis bahwa prospek usaha perseroan ke depan justru akan lebih baik lagi. Penerapan praktik pemenuhan kebutuhan konsumen menjadi standar penting untuk terus diterapkan oleh perusahaan. SATU bersama Amaya Home Resort juga terus menggencarkan beberapa strategi guna memaksimalkan penjualan yaitu dengan menghadirkan promo eksklusif akhir tahun yaitu free PPN, free BPHTB, free AJB, free biaya balik nama, peningkatan HM dan free Amaya Care hingga 1 tahun.
Selain gencar untuk merangkul broker yang tergabung dalam Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) untuk saling bersinergi meningkatkan penjualan, melihat potensi bisnis, serta memperluas brand image, Amaya Home Resort juga terus melakukan inovasi serta strategi pemasaran digital salah satunya dengan adanya virtual tour 360° yang mana akan semakin memperkuat promosi online dan menjangkau konsumen lebih banyak lagi. Promosi online juga akan turut diperkuat dengan bergabungnya Amaya Home Resort dengan e commerce online properti seperti rumah.com, rumah 123, dan Lamudi.
SATU akan terus melakukan pelayanan pemasaran yang profesional sehingga mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, dengan begitu SATU akan semakin bergairah di masa mendatang dengan sinergi yang dijalankan.
“Nada optimisme dari properti sudah sering mewarnai pemberitaan di media massa, jadi melihat momentum tersebut, perusahaan bakal lebih gencar, lebih agresif dalam melakukan promosi sehingga diharapkan dapat mengangkat image Perusahaan dan meningkatkan daya tarik bagi konsumen untuk menjadi dasar yang kuat atas ekspansi bisnis di tahun ini dan beberapa tahun kedepan. Industri properti sangat strategis dan akan terus menjadi penopang ekonomi sosial jadi kedepan dengan komitmen untuk terus konsisten melakukan inovasi serta pengembangan strategi, kami optimis akan mencatatkan peningkatan kinerja yang cukup signifikan” pungkas Momog.